Kamis, 05 Desember 2013

Hari ke-3: Riung – Bajawa, 13 Nov 2012

Agenda hari ini diisi dengan bermain basah-basahan di pulau. Meski diantar oleh bus, ternyata dermaga kapal tidak jauh dari penginapan. Jumlah peserta yang cukup besar, membuat group harus dibagi menjadi 2 kapal. Stop pertama dihabiskan di sebuah pulau yang gak begitu jauh dari daratan, pantainya berpasir putih dan landai. Panoramanya memang tidak mengecewakan lah. Tapi mungkin kami kurang beruntung karena awak kapal tidak mampu menunjukkan taman laut seperti yang kami bayangkan. Merasa bosan disini, kami pun naik ke kapal untuk pindah ke spot yang lain, gak jauh dari situ. Kali ini agak lumayan, hamparan karang kecil dan lancip berwarna biru menyapa begitu kami menceburkan diri ke laut. Yosie yang awalnya takut untuk turun, berhasil diyakinkan oleh Emil dan gue. Kami bertiga pun berenang sambil bergandengan. Hihihihi kalo direkam pasti lucu. Dari spot ini, kami terus berenang santai menyusul yang lain untuk menyantap makan siang di pantai.

Under water di Riung 17 Pulau

Menikmati suasana pantai di Riung

Menikmati suasana pantai di Riung


Lepas bersantai dan makan siang, kami melanjutkan ke pulau Kalong. Pulau ini agak sedikit jauh dibanding pulau yang pertama tadi. Air di sekitar pulau berwarna sedikit kehijauan, pohon-pohon pun seolah bermunculan dari dari dalam air. Sekilas mirip seperti di rawa, lho. Sesuai dengan namanya, pulau Kalong merupakan rumah dari spesies kalong. Pada siang hari – sesuai sifat aslinya – mereka tidur bergelantungan di ranting pohon. Awak kapal berinisiatif membangunkan mereka dengan teriakan-teriakan, bahkan ada yang terjun ke air dan menggoyang-goyangkan dahan tempat mereka menetap. Kontan gerakan dan suara ini membuat mereka terkejut dan panik menyelamatkan diri. Wooowww, ribuan…(hmmmm.. ...bisa juga jutaan) kalong berterbangan memenuhi langit sekitar pulau ini. dari jarak pandang ini sih memang terlihat cantik…tapi kalian tau sendiri kan…kalau dari dekat wajah aslinya seperti monster. Duuh, macam kamera 360 aja nih kalong, pemberi harapan palsu (PHP) banget.








Atas: dalam 1 pohon terdapat begitu banyak kelelawar. Bayangkan, ada berapa pohon disitu?
Bawah" awak kapan menggoyang-goyangkan pohon agar kelelawar terbangun *kasian sih kelelawarnya*

Pulau Kalong

Secara garis besar yang bisa gue katakan tentang Riung: menyenangkan untuk dikunjungi. Tapi, kalau tidak dibekali dengan awak kapal yang handal menunjukkan spot snorkeling bagus, akan sangat membuang-buang waktu untuk mengunjunginya.

Siang hari kami pun pulang untuk bersiap-siap menuju kabupaten berikutnya, yaitu Bajawa. Dalam perjalan kesana, kami sempat berbelok ke lokasi pemandian air panas Mangeruda. Karena hari sudah mulai gelap, hanya beberapa orang yang cukup bersemangat untuk melihat-lihat situasi pemandian tersebut. Sisanya memilih untuk meluruskan badan saja sambil memesan kopi di warung sekitar pintu masuk.

Sampai di Bajawa, kami pun langsung menuju penginapan yang sudah ditentukan oleh Arta. Seperti biasa, Nova begitu sigap untuk mencari kamar yang terbaik. Baik dalam arti strategis, besar dan bersih. Yang kebagian enaknya sih Mona dan gue juga, hahaha (makasih loh, Nova!). Selepas menaruh barang bawaaan, kami bersiap-siap untuk makan malam di bungalow tersebut. Namun enam orang memisahkan diri untuk mencari resto padang terdekat. Bukan karena kangen masakan Padang, tapi karena mencari masakan yang halal. Konon, resto di penginapan menyediakan babi. Bram, Cheddy, Riskardini, Yosie, Dini dan gue lah orang-orangnya.

Selesai dari restoran Padang, kami menyusul teman-teman yang tengah merundingkan rencana untuk esok hari. Sebagian menginginkan daftar acara tambahan, yaitu mengunjungi Kawah Wawomuda, sebagian lagi tidak. Alasan mereka yang tidak setuju: tidak ingin merusak jadwal pokok yang sudah di sepakati. Bahkan beberapa guide dan tukang ojek pun diikutsertakan dalam musyawarah tersebut. Pada akhirnya diketahui, situasi di restoran tersebut sempat sedikit kisruh sebelum kami datang. Pssst…. secara diam-diam, Bram yang paling semangat ke Wawomuda mengajak beberapa dari kami untuk turut serta. Ada yang setuju, ragu-ragu, dan tidak tertarik setelah tau bahwa kawah itu sudah kering.


NB: Foto-foto merupakan koleksi dari rekan-rekan seperjalanan

1 komentar: