Hari yang dinantikan telah tiba. Perjalanan group ini dimulai
dari kota Maumere – terletak di sebelah timur pulau Flores – sebagai meeting point. Peserta trip ini terbagi
menjadi 2 kelompok, group pertama berangkat 1 hari lebih awal melalui ibukota
NTT, yaitu Kupang. Karena gue memilih terbang menggunakan pesawat Lion, maka
otomatis transit di Bali untuk melanjutkan dengan Wings Air. Yang menarik
adalah pengalaman pertama gue dengan Wings Air. Pesawat dengan kapasitas 72 penumpang
ini tidak terbang setinggi pesawat Airbus atau Boeing pada umumnya. Selama sekitar
2 jam penumpang disuguhi hamparan pemandangan yang cantik dan terlihat jelas
dari atas. Rangkaian kepulauan eksotis yang dikelilingi oleh lautan menjadi
daya tarik utama. Untuk rute ini, kita bisa melihat Gunung Rinjani, gugusan
pulau di Kepulauan Komodo, 3 Kawah Kelimutu, dsb. Pokoknya bikin gue gak rela
memejamkan mata walau sebentar saja, sayang kan kalau sampai ada yang
terlewatkan. Tapi sayang, entah kenapa gue melewatkan pemandangan Kawah
Kelimutu.
Beginilah penampalan Kelimutu dari atas. |
Jam 4 sore kami sampai di bandara Frans Seda – Maumere, dan
dijemput oleh bus berkapasitas 30 orang. Di dalam bus telah menunggu calon
teman seperjalanan yang sedari pagi sudah sampai dari Kupang. Salah satunya
adalah Jemima yang bermurah hati memberikan bangkunya untuk gue. Setelah kelar
berjibaku memilih dan berebut tempat duduk di bus, perjalanan dilanjutkan ke
Bukit Tanjung untuk memandangi sunset. Jarak antara bandara dengan Bukit Tanjung
sekitar 1 jam perjalanan.
Pemandangan dari atas Bukit Tanjung |
Di puncak bukit Tanjung ini terdapat tanda salib yang amat besar |
Tangga demi tangga kami jajaki demi menyaksikan sunset
yang indah dari puncak bukit Tanjung. Bebukitan dengan hamparan laut yang
dipermanis dengan dengan matahari tenggelam menutup sesi kami disini. Beberapa anak tangga terbawah yang hilang
sebagian, memaksa Jemima yang sedang mengalami cidera kaki untuk digendong oleh
“guide” kami, Jose. Entah siapa yang paling senang, Jemima atau Jose? Hihihihi
*digetok jemima*
Selepas dari bukit Tanjung kami menuju ke Desa Moni untuk
mendapatkan penginapan. Di perjalanan, kami berhenti untuk memanjakan ternak di
dalam perut. Momen ini dimeriahkan dengan surprise party buat Nova yang
berulang tahun di hari ini. “Happy Bday, Nova!” Sungguh ini pesta yang sehat! Bayangkan,
kue ulang tahun yang biasanya mangandung ribuan kalori, digantikan oleh
lalap-lalapan yang dihiasi lilin kecil. Hehehehe.
Nova and her b'day vegetables =)) |
Lanjuuut, sekitar 2-3 jam kami habiskan untuk menuju desa
Moni. Moni adalah desa terdekat sebelum kita masuk ke Kelimutu. Sepanjang
perjalanan nyaris semua peserta memanfaatkan waktu untuk memejamkan mata. Mereka
gak sadar apa yang mereka lewatkan….indahnya taburan pasir bercahaya di langit.
Nyaris mustahil bisa menemukan kejernihan langit seperti ini di Jakarta…duh,
seandainya gue sempat mengabadikan bintang-bintangnya.
Hampir tengah malam kami sampai di Desa Moni, atas kesepakatan bersama kami memilih teman untuk berbagi kamar. Nova dan Mona menjadi tim satu kamar gue untuk beberapa hari ke depan. Penginapan ini terdiri dari beberapa kamar, lengkap dengan kamar mandi dalam. Bukan penginapan yang luar biasa tentunya, tapi lumayan lah. Paling tidak kan gue punya ruang yang lega untuk ngebongkar muatan carrier gue yang aduhai penuh isinya…maklum, carrier 60L yang segede gaban itu terisi penuh. Hari-hari berikutnya gue akan sadar kalau tas ini menarik perhatian banyak orang =))
NB: Foto-foto merupakan koleksi dari rekan-rekan seperjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar