Selasa, 05 Mei 2015

Jatuh Bangun Akoh Mempersiapkanmoh


Masih sambungan kisah saya setelah mendapatkan return tickets Cathay Pacific seharga US$460 ke New York. Kali ini saya mau berbagi cerita perihal persiapan perjalanan. Jangan lupa siapkan keripik dan segelas teh atau kopi. Tulisan ini lumayan panjang *gelar tiker sambil jualan kacang rebus :p



Tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk melakukan solo travelling dalam jangka waktu yang “lumayan” panjang. Kalau saya boleh bertanya, dua bulan jalan-jalan sendirian itu termasuk hitungan panjang gak yah? Mungkin tiap-tiap orang punya jawaban dan pandangannya masing-masing. Tapi saya berpendapat, yang mengatakan bahwa dua bulan adalah waktu yang singkat pasti pelaku travelling kelas berat. Untuk pemain kelas bulu seperti saya, dan (saya yakin) seperti kebanyakan orang lainnya, dua bulan bukanlah waktu yang singkat. Memang tidak mudah sih bagi saya, seorang perempuan yang cuman tau rute dari rumah ke kantor, membayangkan untuk ber-solo travel. Apalagi jika separuh lebih dari perjalanan dilakukan seorang diri. Tidak ada orang yang dapat diandalkan, apalagi orang yang akan selalu bersama kita selama 24 jam sehari.

Tapi mau tidak mau akhirnya saya tercebur juga dalam situasi terpaksa. Kok bisa? Awalnya saya merencanakan perjalanan ke Negara Paman Sam bersama 2 orang teman saya, Reancy dan Mas Toton. Awalnya kami bertiga, Mas Toton, Reancy dan saya membeli tiket dengan tanggal keberangkatan yang sama di bulan Oktober 2014. Mas Toton hanya menghabiskan waktu satu minggu, sedangkan Reancy dan saya akan selalu berdua dalam suka dan duka selama 1 bulan lamanya. Namun ternyata Reancy gagal mendapatkan visa USA. Tidak hanya Reancy, saya pun turut sedih menghadapi kenyataan ini. Tapi sepertinya saya egois, karena lebih bersedih oleh alasan tidak ada teman jalan, bukannya karena memikirkan perasaan Reancy (uuups, jangan sampek Reancy baca. Damai ya, Reancy? :D).

Saat itu bulan Maret 2014, perasaan takut dan khawatir menjadi sangat dominan. Apakah saya sanggup untuk jalan sendiri? Apakah saya sanggup untuk merencakan trip sendirian? Kalau nanti di jalan ada apa-apa gimana? Dan yang paling menakutkan, apakah saya yang seorang anak mama (anak mamaaaa, lho! catet!) akan diizinkan oleh emak untuk berkeliaran sejauh itu tanpa teman? Tapi gimana dong…return tickets sudah ditangan, multiple entri visa USA untuk 5 tahun sudah ditangan. All I have to do is just….GO! Ya kan ya kan? Kalau kalian jadi saya, kira-kira akan bagaimana ya?

Meskipun panik, saya mulai menyusun rencana, lalu bertanya kesana-kesini meminta saran dan pendapat. Rencana yang dapat saya pikirkan tidak lebih dari mencatat kota-kota mana saja yang ingin saya kunjungi. Seperti orang kalap, saya catat semua kota di Amerika Utara yang kedengerannya cukup beken (yeaaah, I am that shallow, hehehe). Sehingga didapatkanlah wish list kesebanyak lebih kurang 12 kota untuk perjalanan selama satu bulan nanti.

Saya disarankan oleh seorang teman untuk mengikuti backpacker trip organizer, yang rata-rata menawarkan coast-to-coast overland trip. Sebuah perjalanan menggunakan bis atau mini van, fasilitas tidur di kemah yang kita bangun dan rapikan sendiri, dengan makanan yang kita siapkan sendiri namun bahan-bahan sudah tersedia, selama rentang waktu dimulai dari 1-day trip hingga belasan-day trip bahkan ada yang lebih dari 1-month trip. Asyik banget deh! Tur singkat seperti ini baik untuk diambil jika kamu memiliki waktu yang terbatas, namun berambisi untuk melihat banyak tempat. Atau kalau kamu punya alasan lain, mencari teman, misalnya. Bisa diliat di www.greentortoise.com www.bindlestifftours.com www.trekamerica.com Jika kamu gak mau sedikit bersusah-susah, coba cek www.tours4fun.com terasa ikut paket tour beneran. Tidurnya di hotel, bahkan bisa lebih murah dibandingkan paket backpacker, dengan catatan, kamu booking untuk minimal 4 orang peserta dalam 1 kode booking.

Kembali ke laptop… Nah, berawal dari sini, mata dan pikiran saya jadi lebih terbuka. Semangat yang sempat terpelanting jatuh ke jurang gara-gara tidak yakin akan dikasi izin pergi sendirian, berhasil diraih kembali. Saat itu, rasanya tiada hari tanpa meng-kepo-in trip-trip organizer lokal negri Paman Sam. Dikemudian hari, saya memutuskan untuk mengambil 3-day canyon camping trip. Ternyata menyenangkan sekali lho, meski harganya sama sekali tidak menyenangkan, tapi sangat membantu bagi solo traveler seperti saya. Karena sepertinya, dibandingkan kalau kita ngeteng, perjalanan antar kota di Amerika itu akan lebih mudah jika kita menyewa kendaraan sendiri. Terutama jika tujuan kita adalah mengunjungi beberapa Taman National sekaligus (National Parks hopping istilah lokalnya).


Setelah sekitar 2-3 bulan melakukan riset, saya mulai mendapat gambaran mengenai geografis kota, posisi, moda transportasi dan efektivitas rute city-to-city. Laman yang paling sering saya buka untuk riset contohnya www.wikitravel.com www.tripadvisor.com www.lonelyplanet.com dan rajin-rajinlah  browsing nama kota sebagai keyword, biasanya akan muncul berton-ton informasi, baik website resmi maupun blog individual. Semakin kreatif dan semakin spesifik keyword yang dicari, semakin beragam juga informasi yang kita dapatkan. Jadi intinya, jangan malas yah untuk cari tahu. Kecuali kalau kamu tipe pejalan yang lebih menyukai kejutan, alias tidak mau tau apa-apa mengenai tempat yang akan dikunjungi hingga saatnya sampai disana. Satu lagi, kadang saya mendapatkan info-info berharga mengenai suatu area, pada saat browing penginapan. Bisa di cek di www.airbnb.com www.booking.com www.hostelworld.com www.hostelbookers.com www.expedia.com Jika kalian pengguna smartphone, bisa install aplikasi travel di hape kalian. Bejibun kok!


Setelah sadar bahwa saya adalah tipe pejalan yang santai dan tidak mau terlalu terikat dalam jadwal yang ketat, diputuskan untuk mengurangi jumlah lokasi yang akan dikunjungi. Mengapa? Alasannya simple aja sih: saya takut terlalu capek, terutama dengan kondisi cuaca yang saya datangi nanti akan cukup beragam. Mulai dari dingin, panas, gurun, hingga salju. Pada akhirnya saya bersyukur telah mengambil keputusan ini. Kalo enggak, encok bok! Dalam satu kota saya tetapkan untuk tinggal selama sekurang-kurangnya 4 malam. Tapi jangan salah, meski saya tidak mau jadwal yang terikat, setiap rencana perpindahan dari satu kota ke kota lain saya lakukan dengan detil dan rapih. Buat saya ini penting, karena tiket pesawat/bus/kereta harus dibeli jauh-jauh hari, agar bisa menekan biaya. Untuk tiket bus antar kota bisa diintip di www.megabus.com www.greyhound.com Promosi harga tiket bis antar kota juga bisa gila-gilaan, dimulai dari US$1 per seat belum termasuk pajak. Totalnya paling hanya US$2-3. Jangan khawatir, setiap lokasi keberangkatan maupun pemberhentian bus diberikan alamat dan peta yang jelas. Dari situ kita bisa menimbang-nimbang, dengan moda transportasi apakah kita harus melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya, dalam hal ini ke penginapan misalnya. Bisa dengan bus kota, subway atau taksi.

Untuk perjalanan udara, saya selalu terbang bersama maskapai www.jetblue.com Ini adalah maskapai penerbangan murah, namun sudah termasuk biaya bagasi seberat 50 pound atau sekitar 23KG. Bisa kalian cek, sebagian besar penerbangan di Amerika Utara itu tidak termasuk harga bagasi. Cekidot di www.skyscanner.com www.kayak.com Untuk bayangan saja, harga one-way ticket dari New York ke San Francisco berhasil saya dapatkan seharga US$140. Bukan harga yang paling murah sih, tapi mengingat ini adalah penerbangan langsung sejauh 5-6 jam, lumayan dong ya? Untuk tiket Las Vegas – New York saya dapatkan lebih mahal lagi, sekitar US$200. Untuk moda tranportasi kereta api antar kota, bisa di cek di www.amtrak.com Tapi, seingat saya, kekurangan Amtrak ini adalah tidak terlalu banyak pilihan yang menghubungkan kota-kota di bagian Selatan atau Utara.


Lalu apa yang terjadi dengan sisa hari-hari saya di Amerika? Saya putuskan untuk jalan sendirian saja, tanpa ikut trip organizer. Ternyata, dengan berbekal pengetahuan yang cukup, saya merasa sudah terlalu percaya diri untuk bepergian seorang diri. Namun, seiring dengan semakin besarnya percaya diri saya, semakin tidak puas dengan rencana trip untuk kurun waktu 1 bulan. Sifat kemaruk mulai muncul, selagi saya berada di benua Amerika Utara, kenapa tidak mengunjungi Amerika Selatan? Kapan lagi, men? Setelah saya pikirkan dengan matang, rasanya akan sulit untuk terbang ke Amerika Selatan dari Jakarta di lain waktu. Kesulitan yang saya pertimbangkan adalah: 1) Harga tiket dari Jakarta ke negara-negara Latin itu luar biasa mahal, cuy!  Tak terdekati. 2) Akan berat untuk memulai lagi rencana masa depan, eh salah, maksudnya rencana perjalanan 3) Belum tentu kedepannya saya akan mau ber-solo travel lagi. Karena, tidak mudah untuk mencari sparing partner yang cocok dalam segala hal, baik waktu, gaya travelling, dsb. Nah maka dari itu….mumpung kaan mumpung kaaan. Sikaaaaat! :D


Sekitar 3 bulan sebelum hari keberangkatan di bulan Oktober, secara brutal-namun-bijaksana dan tak lupa bertanggung-jawab, saya memutuskan untuk membeli tiket kepulangan yang baru. Artinya, tiket kepulangan dengan Cathay Pacific saya akan hangus. Karena jenis tiket yang tempo hari saya beli hanya berlaku untuk durasi perjalanan pulang dan pergi selama 1 bulan. Jadi sudah tidak bisa diutak-utik lagi, kecuali saya bersedia membayar sejumlah uang dalam jumlah yang cukup besar untuk menyesuaikan dengan harga normal. Intinya, saya perpanjang trip saya selama 4 minggu lagi. Sampai sejauh ini, ortu belum tau nih perihal saya gak jadi jalan 1 bulan, melainkan jalan hingga 2 bulan lamanya. Oh ow! Mati aku! Gimana cara bilangnya ya? Berbagai skenario pun mulai ditanamkan di benak sang Ibu. Dimulai dari meyakinkan dia bahwa saya akan mengunjungi teman-teman di beberapa kota, bahkan saya bisa tinggal gratis di kediaman mereka. Well, ini gak bohong kok. Hihihi.  Akhirnya ortu pun tidak memberikan komentar apa-apa lagi. Alias izin sudah ditangan. Syukurlah, saya tidak akan tenang jika ortu tidak mengijinkan. Ihiy, anak mama ini sudah bisa dipercaya rupanya. Pun bijaksana ahahahhahahay :p


Jadi ingat suatu ketika dimana saya menghadiri sebuah travel talk show, seorang pembicara perempuan berpostur tinggi kurus mengatakan:

Cobalah sesekali kamu travelling dalam waktu yang lama, entah sendirian atau bersama teman, setidaknya selama sebulan. Saya sudah melakukan travelling selama satu bulan bersama keempat teman saya, dan saya temukan sesuatu yang baru yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya”.  


Pikiran saya saat itu: ya kaaaliiiii deh gue jalan selama itu, kayak gak ada kerjaan aja??? But now I made it, probably once in a lifetime experience, and absolutely no regret J

4 komentar:

  1. Lo berarti ngambil unpaid leave sebulan yak?

    BalasHapus
  2. Waaaah asik nih ada blog sekarang tapi minim fotooooo. Gw bacanya sambil berasa loe cerita sambil kita ngupi cantik *kode keras*

    BalasHapus
  3. AtoB Transfer specializes in a taxi service pickup from and to the airport. A taxi transfer with AtoB is more than just a taxi ride. You are treated like a special guest or a good old friend as our number one priority is total customer satisfaction. We create a unique taxi experience.

    BalasHapus