Jatuh Bangun Akoh Mempersiapkanmoh
Masih sambungan kisah saya setelah
mendapatkan return tickets Cathay Pacific seharga US$460 ke New York. Kali ini
saya mau berbagi cerita perihal persiapan perjalanan. Jangan lupa siapkan
keripik dan segelas teh atau kopi. Tulisan ini lumayan panjang *gelar tiker
sambil jualan kacang rebus :p
Tidak
pernah terlintas dalam benak saya untuk melakukan solo travelling dalam jangka
waktu yang “lumayan” panjang. Kalau saya boleh bertanya, dua bulan jalan-jalan
sendirian itu termasuk hitungan panjang gak
yah? Mungkin tiap-tiap orang punya jawaban dan pandangannya masing-masing. Tapi
saya berpendapat, yang mengatakan bahwa dua bulan adalah waktu yang singkat
pasti pelaku travelling kelas berat.
Untuk pemain kelas bulu seperti saya,
dan (saya yakin) seperti kebanyakan orang lainnya, dua bulan bukanlah waktu
yang singkat. Memang tidak mudah sih
bagi saya, seorang perempuan yang cuman tau rute dari rumah ke kantor,
membayangkan untuk ber-solo travel. Apalagi
jika separuh lebih dari perjalanan dilakukan seorang diri. Tidak ada orang yang
dapat diandalkan, apalagi orang yang akan selalu bersama kita selama 24 jam
sehari.
Tapi
mau tidak mau akhirnya saya tercebur juga dalam situasi terpaksa. Kok bisa? Awalnya
saya merencanakan perjalanan ke Negara Paman Sam bersama 2 orang teman saya, Reancy
dan Mas Toton. Awalnya kami bertiga, Mas Toton, Reancy dan saya membeli tiket dengan
tanggal keberangkatan yang sama di bulan Oktober 2014. Mas Toton hanya menghabiskan
waktu satu minggu, sedangkan Reancy dan saya akan selalu berdua dalam suka dan
duka selama 1 bulan lamanya. Namun ternyata Reancy gagal mendapatkan visa USA. Tidak
hanya Reancy, saya pun turut sedih menghadapi kenyataan ini. Tapi sepertinya
saya egois, karena lebih bersedih oleh alasan tidak ada teman jalan, bukannya
karena memikirkan perasaan Reancy (uuups, jangan sampek Reancy baca. Damai ya,
Reancy? :D).
Saat
itu bulan Maret 2014, perasaan takut dan khawatir menjadi sangat dominan.
Apakah saya sanggup untuk jalan sendiri? Apakah saya sanggup untuk merencakan
trip sendirian? Kalau nanti di jalan ada apa-apa gimana? Dan yang paling
menakutkan, apakah saya yang seorang anak mama (anak mamaaaa, lho! catet!) akan
diizinkan oleh emak untuk berkeliaran sejauh itu tanpa teman? Tapi gimana dong…return tickets sudah ditangan, multiple
entri visa USA untuk 5 tahun sudah ditangan. All I have to do is just….GO! Ya
kan ya kan? Kalau kalian jadi saya, kira-kira akan bagaimana ya?
Meskipun
panik, saya mulai menyusun rencana, lalu bertanya kesana-kesini meminta saran
dan pendapat. Rencana yang dapat saya pikirkan tidak lebih dari mencatat
kota-kota mana saja yang ingin saya kunjungi. Seperti orang kalap, saya catat
semua kota di Amerika Utara yang kedengerannya cukup beken (yeaaah, I am that
shallow, hehehe). Sehingga didapatkanlah wish
list kesebanyak lebih kurang 12 kota untuk perjalanan selama satu bulan
nanti.
Saya
disarankan oleh seorang teman untuk mengikuti backpacker trip organizer, yang
rata-rata menawarkan coast-to-coast overland trip. Sebuah perjalanan
menggunakan bis atau mini van, fasilitas tidur di kemah yang kita bangun dan
rapikan sendiri, dengan makanan yang kita siapkan sendiri namun bahan-bahan
sudah tersedia, selama rentang waktu dimulai dari 1-day trip hingga belasan-day
trip bahkan ada yang lebih dari 1-month trip. Asyik banget deh! Tur singkat seperti ini baik untuk diambil jika kamu memiliki
waktu yang terbatas, namun berambisi untuk melihat banyak tempat. Atau kalau
kamu punya alasan lain, mencari teman, misalnya. Bisa diliat di www.greentortoise.com www.bindlestifftours.com www.trekamerica.com Jika kamu gak mau
sedikit bersusah-susah, coba cek www.tours4fun.com
terasa ikut paket tour beneran. Tidurnya di hotel, bahkan bisa lebih murah
dibandingkan paket backpacker, dengan catatan, kamu booking untuk minimal 4
orang peserta dalam 1 kode booking.
Kembali
ke laptop… Nah, berawal dari sini, mata dan pikiran saya jadi lebih terbuka.
Semangat yang sempat terpelanting jatuh ke jurang gara-gara tidak yakin akan
dikasi izin pergi sendirian, berhasil diraih kembali. Saat itu, rasanya tiada
hari tanpa meng-kepo-in trip-trip
organizer lokal negri Paman Sam. Dikemudian hari, saya memutuskan untuk
mengambil 3-day canyon camping trip. Ternyata menyenangkan sekali lho, meski harganya sama sekali tidak
menyenangkan, tapi sangat membantu bagi solo traveler seperti saya. Karena
sepertinya, dibandingkan kalau kita ngeteng,
perjalanan antar kota di Amerika itu akan lebih mudah jika kita menyewa
kendaraan sendiri. Terutama jika tujuan kita adalah mengunjungi beberapa Taman
National sekaligus (National Parks hopping istilah lokalnya).
Setelah
sekitar 2-3 bulan melakukan riset, saya mulai mendapat gambaran mengenai
geografis kota, posisi, moda transportasi dan efektivitas rute city-to-city.
Laman yang paling sering saya buka untuk riset contohnya www.wikitravel.com www.tripadvisor.com www.lonelyplanet.com dan rajin-rajinlah browsing nama kota sebagai keyword, biasanya
akan muncul berton-ton informasi, baik website resmi maupun blog individual.
Semakin kreatif dan semakin spesifik keyword yang dicari, semakin beragam juga
informasi yang kita dapatkan. Jadi intinya, jangan malas yah untuk cari tahu. Kecuali kalau kamu tipe pejalan yang lebih
menyukai kejutan, alias tidak mau tau apa-apa mengenai tempat yang akan
dikunjungi hingga saatnya sampai disana. Satu lagi, kadang saya mendapatkan
info-info berharga mengenai suatu area, pada saat browing penginapan. Bisa di
cek di www.airbnb.com www.booking.com www.hostelworld.com www.hostelbookers.com www.expedia.com Jika kalian pengguna
smartphone, bisa install aplikasi travel di hape kalian. Bejibun kok!
Setelah
sadar bahwa saya adalah tipe pejalan yang santai dan tidak mau terlalu terikat
dalam jadwal yang ketat, diputuskan untuk mengurangi jumlah lokasi yang akan
dikunjungi. Mengapa? Alasannya simple aja sih: saya takut terlalu capek,
terutama dengan kondisi cuaca yang saya datangi nanti akan cukup beragam. Mulai
dari dingin, panas, gurun, hingga salju. Pada akhirnya saya bersyukur telah
mengambil keputusan ini. Kalo enggak, encok bok!
Dalam satu kota saya tetapkan untuk tinggal selama sekurang-kurangnya 4 malam. Tapi
jangan salah, meski saya tidak mau jadwal yang terikat, setiap rencana
perpindahan dari satu kota ke kota lain saya lakukan dengan detil dan rapih.
Buat saya ini penting, karena tiket pesawat/bus/kereta harus dibeli jauh-jauh
hari, agar bisa menekan biaya. Untuk tiket bus antar kota bisa diintip di www.megabus.com www.greyhound.com Promosi harga tiket bis
antar kota juga bisa gila-gilaan, dimulai dari US$1 per seat belum termasuk
pajak. Totalnya paling hanya US$2-3. Jangan khawatir, setiap lokasi keberangkatan maupun pemberhentian bus
diberikan alamat dan peta yang jelas. Dari situ kita bisa menimbang-nimbang,
dengan moda transportasi apakah kita harus melanjutkan perjalanan ke tujuan
selanjutnya, dalam hal ini ke penginapan misalnya. Bisa dengan bus kota,
subway atau taksi.
Untuk
perjalanan udara, saya selalu terbang bersama maskapai www.jetblue.com Ini adalah maskapai
penerbangan murah, namun sudah termasuk biaya bagasi seberat 50 pound atau
sekitar 23KG. Bisa kalian cek, sebagian besar penerbangan di Amerika Utara itu
tidak termasuk harga bagasi. Cekidot
di www.skyscanner.com www.kayak.com Untuk bayangan saja, harga
one-way ticket dari New York ke San Francisco berhasil saya dapatkan seharga
US$140. Bukan harga yang paling murah sih, tapi mengingat ini adalah
penerbangan langsung sejauh 5-6 jam, lumayan dong ya? Untuk tiket Las Vegas – New York saya dapatkan lebih mahal
lagi, sekitar US$200. Untuk moda tranportasi kereta api antar kota, bisa di cek
di www.amtrak.com Tapi, seingat saya,
kekurangan Amtrak ini adalah tidak terlalu banyak pilihan yang menghubungkan
kota-kota di bagian Selatan atau Utara.
Lalu
apa yang terjadi dengan sisa hari-hari saya di Amerika? Saya putuskan untuk
jalan sendirian saja, tanpa ikut trip organizer. Ternyata, dengan berbekal
pengetahuan yang cukup, saya merasa sudah terlalu percaya diri untuk bepergian
seorang diri. Namun, seiring dengan semakin besarnya percaya diri saya, semakin
tidak puas dengan rencana trip untuk kurun waktu 1 bulan. Sifat kemaruk mulai
muncul, selagi saya berada di benua Amerika Utara, kenapa tidak mengunjungi
Amerika Selatan? Kapan lagi, men?
Setelah saya pikirkan dengan matang, rasanya akan sulit untuk terbang ke
Amerika Selatan dari Jakarta di lain waktu. Kesulitan yang saya pertimbangkan
adalah: 1) Harga tiket dari Jakarta ke negara-negara Latin itu luar biasa
mahal, cuy! Tak terdekati. 2) Akan berat untuk memulai
lagi rencana masa depan, eh salah, maksudnya rencana perjalanan 3) Belum tentu
kedepannya saya akan mau ber-solo travel
lagi. Karena, tidak mudah untuk mencari sparing partner yang cocok dalam segala
hal, baik waktu, gaya travelling, dsb. Nah maka dari itu….mumpung kaan mumpung kaaan.
Sikaaaaat! :D
Sekitar
3 bulan sebelum hari keberangkatan di bulan Oktober, secara brutal-namun-bijaksana
dan tak lupa bertanggung-jawab, saya memutuskan untuk membeli tiket kepulangan
yang baru. Artinya, tiket kepulangan dengan Cathay Pacific saya akan hangus. Karena
jenis tiket yang tempo hari saya beli hanya berlaku untuk durasi perjalanan
pulang dan pergi selama 1 bulan. Jadi sudah tidak bisa diutak-utik lagi,
kecuali saya bersedia membayar sejumlah uang dalam jumlah yang cukup besar untuk
menyesuaikan dengan harga normal. Intinya, saya perpanjang trip saya selama 4
minggu lagi. Sampai sejauh ini, ortu belum tau nih perihal saya gak jadi
jalan 1 bulan, melainkan jalan hingga 2 bulan lamanya. Oh ow! Mati aku! Gimana
cara bilangnya ya? Berbagai skenario pun mulai ditanamkan di benak sang Ibu.
Dimulai dari meyakinkan dia bahwa saya akan mengunjungi teman-teman di beberapa
kota, bahkan saya bisa tinggal gratis di kediaman mereka. Well, ini gak bohong kok. Hihihi. Akhirnya ortu pun tidak memberikan komentar
apa-apa lagi. Alias izin sudah ditangan. Syukurlah, saya tidak akan tenang jika
ortu tidak mengijinkan. Ihiy, anak
mama ini sudah bisa dipercaya rupanya. Pun bijaksana ahahahhahahay :p
Jadi
ingat suatu ketika dimana saya menghadiri sebuah travel talk show, seorang pembicara perempuan berpostur tinggi
kurus mengatakan:
“Cobalah sesekali kamu travelling dalam waktu
yang lama, entah sendirian atau bersama teman, setidaknya selama sebulan. Saya sudah
melakukan travelling selama satu bulan bersama keempat teman saya, dan saya
temukan sesuatu yang baru yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya”.
Pikiran
saya saat itu: ya kaaaliiiii deh gue jalan selama itu, kayak gak ada kerjaan
aja??? But now I made it, probably once in a lifetime experience, and absolutely
no regret J
Lo berarti ngambil unpaid leave sebulan yak?
BalasHapusAmbil unpaid leave 2 bulan, Ais :))))
HapusWaaaah asik nih ada blog sekarang tapi minim fotooooo. Gw bacanya sambil berasa loe cerita sambil kita ngupi cantik *kode keras*
BalasHapusAtoB Transfer specializes in a taxi service pickup from and to the airport. A taxi transfer with AtoB is more than just a taxi ride. You are treated like a special guest or a good old friend as our number one priority is total customer satisfaction. We create a unique taxi experience.
BalasHapus